NEWS UPDATE :  

Berita

Kenalkan Kesiapsiagaan, SMP Negeri 2 Pengadegan Undang BPBD Purbalingga Sosialisasikan Satuan Pendidikan Aman Bencana

 

Jumat (7/2/2025) SMP Negeri 2 Pengadegan dikunjungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purbalingga. Tujuan SMP Negeri 2 Pengadegan mengundang BPBD tidak lain adalah untuk memberikan sosialisasi tentang "Satuan Pendidikan Aman Bencana" supaya peserta didik memiliki pengetahuan tentang apa itu bencana dan bagaimana sikap atau tindakan tepat yang harus dilakukan ketika suatu bencana terjadi. Bertempat di lapangan upacara, dimulai pukul 08.00, seluruh peserta didik dengan didampingi para guru menyambut antusias kegiatan tersebut. Kepala SMP Negeri 2 Pengadegan, Fitriani Tri Rahayu, S.Pd. juga memberikan sambutan yang luar biasa dan tentunya beliau sangat berterima kasih karena tim dari BPBD, yaitu Bapak Yulianto, S.H., dan dua stafnya, Bapak Tarjuki, S.T. dan Bapak Zukhruf Dwi Jatmiko berkenan hadir.

Bapak Yulianto, S.H., Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab. Purbalingga, menjadi narsumber yang pertama pada kegiatan tersebut. Beliau memberikan materi tentang macam-macam bencana yang ada di Indonesia. Dengan gayanya yang tegas, tetapi humoris, beliau memberikan materi dengan sangat baik, bahkan sempat memberi hadiah kepada peserta didik yang mampu menyebutkan delapan bencana alam yang ada di Indonesia. Delapan bencana alam tersebut, di antaranya gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, banjir, angin topan, kekeringan, kebakaran hutan, dan tsunami. "Ya, itu benar. Luar biasa, siswa SMP Negeri 2 Pengadegan memang berani-berani dan pengetahuannya cukup hebat," singkatnya.

Materi kedua disampaikan oleh Bapak Tarjuki, S.T. Beliau dengan antusias memberikan materi tentang penanganan bencana alam kepada para peserta didik. Misalnya, bagaimana sikap atau tindakan peserta didik saat terjadi gempa bumi di sekolah maupun di rumah. Ada beberapa sikap dan tindakan yang harus mereka lakukan saat terjadi bencana tersebut, di antaranya, jangan panik, berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku. Jika gempa mereda, keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu. Carilah tempat lapang. Jangan berdiri dekat gedung, tiang, ataupun pohon. "Kalian harus tahu itu semua. Walaupun kita tidak berharap bencana datang ke kita, tetapi yang namanya bencana itu kita tidak tahu. Maka dari itu, kita harus selalu siap diaga dan punya pengetahuan yang cukup," terangnya. Selain itu, beliau juga memberikan tata cara selamat dari bencana lainnya, seperti gunung meletus dan longsor.

Tidak hanya teori, BPBD pun mengajak peserta didik untuk melakukan simulasi tindakan saat terjadi bencana gempa bumi. Kali ini, kegiatan dipandu oleh Bapak Zukhruf Dwi Jatmiko. Pada mulanya, beliau memberikan teori tentang langkah-langkah selamat dari bencana gempa bumi, lalu mengajak peserta didik untuk simulasi. Peserta didik diarahkan kembali ke kelas masing-masing, kemudian sirine gempa bumi akan dibunyikan. Setelah sirine berbunyi, peserta didik mulai keluar dari kelas dengan tas dan tangan ada di atas kepala guna melindungi kepala dari kemungkinan runtuhnya atap bangunan atau hal lain, seperti patahnya batang pohon.

Setelah kegiatan dengan peserta didik selesai, tim BPBD juga berdiskusi dengan tim Tanggap Bencana Sekolah. Tim BPBD memberikan beberapa arahan mengenai apa saja yang harus dipersiapkan tim Tanggap Bencana Sekolah agar Satuan Pendidikan Aman Bencana dapat diwujudkan. Selain itu, tim Tanggap Bencana Sekolah juga menanyakan beberapa hal, seperti pemasangan rambu-rambu evakuasi, papan prosedur evakuasi, dan lain sebagainya.

Reporter: Eri Setiawan, S.Pd.