
Optimalkan Pembelajaran, Peserta Didik SMP Negeri 2 Pengadegan Melakukan Kegiatan Bermain Peran
Selasa hingga Kamis (26 – 28 April 2022)
peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 2 Pengadegan, Kabupaten Purbalinggan,
telah melaksanakan kegiatan bermain peran di salah satu ruang kelas di SMP
Negeri 2 Pengadegan. Kegiatan bermain peran atau yang biasa disebut dengan
istilah role play ini dilaksanakan
secara bergiliran sesuai dengan nomor kelompok yang sudah dibentuk pada pekan
lalu.
Sebelumnya, kelompok peserta didik yang hendak
menampilkan kisah melalui bermain peran terlebih dahulu mempersiapkan apa saja
yang diperlukan, seperti tata tempat, tata busana, alat-alat pendukung, dan
lain sebagainya. Apa yang mereka persiapkan tentu saja sesuai dengan karakter
tokoh dan kisah ceritanya. Misalnya, pada kelompok dua yang menceritakan
tentang kisah penjual kopi, maka mereka mempersiapkan alat-alat, seperti meja,
kursi, gelas, termos, air dan lain-lain. Semantara itu, kelompok empat yang
menceritakan tentang pencuri, maka mereka menyiapkan alat-alat, seperti meja
berlaci, penutup wajah, uang, alat pukul, dan tali rafiah.
Pada saat kegiatan bermain peran berlangsung,
kelompok peserta didik yang belum mendapat giliran tampil menyimak secara
saksama sembari ikut menilai penampilan teman-temannya, seperti menilai
bagaimana tingkat penjiwaannya, intonasinya, volumenya, improvisasinya, dan
lain sebaginya. Hal itu dilakukan supaya sesama peserta didik dapat saling
mengapresiasi dan memberi masukan sehingga terciptalah pembelajaran yang
bermakna.
Eri Setiawan S.Pd., selaku guru Bahasa
Indonesia SMP Negeri 2 Pengadegan, mengatakan bahwa kegiatan bermain peran
merupakan aktivitas bermakna yang berpusat pada pemeranan tokoh sesuai karakternya.
"Dalam pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan bermakna, bermain
peran dapat menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat dimanfaatkan
untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran karena salah satunya terdapat unsur
penghayatan atau penjiwaan," tambahnya.
Sementara itu, Jaya, salah satu peserta didik
yang berperan sebagai penjual kopi mengatakan bahwa bermain peran itu
mengasyikan. "Bermain peran itu mengasyikan dan juga melatih rasa percaya
diri," ucapnya.
Prosesi kegiatan bermain peran selama tiga hari berjalan dengan lancar. Meskipun ada penampilan yang diulang karena kurang percaya diri, pada akhirnya mereka dapat menampilkan perannya masing-masing dengan cukup maksimal. Terakhir, kegiatan bermain peran ini diharapkan mampu melatih kepercayaan diri peserta didik serta dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran sehingga prestasi akademik maupun nonakademik di SMP Negeri 2 Pengadegan dapat meningkat.
Reporter:
(Eri
Setiawan, S.Pd.)