
Peserta Didik SMP Negeri 2 Pengadegan Kunjungi TPA Kalipancur
Dalam kurikulum merdeka terdapat program penguatan yang biasa disebut dengan P5, yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMP Negeri 2 Pengadegan yang diperuntukkan bagi peserta didik kelas VII sudah berjalan sejak beberapa minggu yang lalu dengan mengambil tema "Sampahku, Kawan Baikku" sebagai tema dalam proyek pertama.
Pada jadwal kali ini, Sabtu (20/8/2022) proyek penguatan tersebut sudah memasuki tahap kunjungan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang dikunjungi oleh peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pengadegan ini terletak di Dusun Kalipancur, Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Sesuai dengan nama dusunnya, nama TPA tersebut adalah TPA Kalipancur.
Antusiasme peserta didik kelas VII untuk berkunjung ke TPA Kalipancur sangat jelas terlihat ketika Bapak/Ibu Guru memberi pengarahan sebelum berangkat ke lokasi. Hal itu dapat dilihat dari persiapan mereka sebelum menuju ke lokasi, yaitu sudah mempersiapkan camilan, minuman, dan juga daftar pertanyaan. Tak hanya itu, semangat mereka juga terlihat ketika seluruh peserta didik menyetujui berangkat ke TPA Kalipancur meskipun dengan berjalan kaki. "Tidak apa-apa jalan kaki, Pak. Kan, tidak terlalu jauh. Juga buat olahraga biar sehat. Dan pastinya kami siap belajar di sana," ungkap seorang peserta didik dengan semangat.
Sesampainya di TPA Kalipancur, sekitar pukul 09.00 WIB, peserta didik dengan antusias mengamati tumpukan sampah yang terbilang banyak dan cukup membuat peserta didik terkejut, bahkan ada yang berceletuk, "Sampah plastiknya astagfirullah". Seraya menunggu petugas TPA, peserta didik terlebih dahulu duduk berkelompok untuk kembali membaca dan memahami daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
Tak lama kemudian, salah seorang petugas TPA pun datang. Dengan ramah, petugas TPA tersebut pun menyapa adik-adik dari SMP Negeri 2 Pengadegan, kemudian menjelaskan beberapa hal terkait sampah di TPA Kalipancur, seperti memperkenalkan TPA Kalipancur, menyebutkan jumlah sampah yang masuk per hari, menjelaskan jenis-jenis sampah yang masuk, dan lain-lain. Memasuki waktu diskusi, peserta didik bersiap-siap untuk bertanya. Sebagai contoh, peserta didik bernama Dewi memberikan pertanyaan yang bagus kepada petugas TPA, "Bu, apakah sampah-sampah ini nantinya ada yang dikelola menjadi pupuk kompos?" Dengan jelas, petugas TPA menjelaskan bahwa sampah-sampah yang masuk akan terlebih dahulu dipilah, kemudian untuk sampah jenis organik akan diproses menjadi pupuk kompos secara bertahap. Tak hanya itu, beberapa peserta didik pun menanyakan hal-hal yang tak kalah penting, seperti dari mana saja asal sampah-sampah yang masuk ke TPA Kalipancur, sampah anorganik dikelola menjadi apa saja, bagaimana cara pemrosesan sampah, dan lain sebagainya. Pada intinya, diskusi berjalan dengan baik dan semuanya antusias.
Sebelum menutup diskusi, petugas TPA dengan bahasa yang penuh harapan mengingatkan peserta didik untuk mulai mengurangi sampah, yaitu dengan cara mengurangi beli jajan yang menggunakan kemasan plastik dan mulai membiasakan untuk membawa minuman dan makanan dari rumah yang wadahnya dapat dipakai kembali, alias tidak sekali pakai. Selain itu, peserta didik juga diajak merenungkan tentang jumlah sampah yang makin hari makin memuncak dan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup yang lain.
Reporter : Eri Setiawan, S.Pd.