Rabu (2/11/2022) telah dilaksanakan kunjungan penilaian Sekolah Karakter tingkat Kabupaten Purbalingga di SMP Negeri 2 Pengadegan. Upaya SMP Negeri 2 Pengadegan untuk meraih predikat sebagai sekolah berkarakter telah dipersiapkan dengan baik dan mendapat dukungan dari segenap warga sekolah. Kedatangan tim penilai sekolah berkarakter disambut baik oleh semua warga sekolah. Adapun tim penilai sekolah berkarakter Kabupaten Purbalingga yang hadir yaitu Aris Munandar, S.Pd. M.Pd., Drs.Haryono, M.Pd., Eko Supriyanto, S.Pd., Wasis Sudiantoro, S.Pd. M.Pd., dan Arsyad Riyadi, S.Si.

Acara tersebut dibuka pada pukul 09.00 WIB di Aula SMP Negeri 2 Pengadegan. Sebelum acara inti penilaian dilaksanakan, dilakukan acara pembukaan. Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 2 Pengadegan, Ibu Fitriani Tri Rahayu, S.Pd.  mengatakan bahwa SMP Negeri 2 Pengadegan yang pada dasarnya merupakan sekolah kecil, diperbatasan pula sudah siap untuk dinilai oleh tim penilai sekolah berkarakter. Sekolah berkarakter merupakan upaya sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budaya karakter dalam diri setiap warga sekolah melalui berbagai kegiatan, baik dalam proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, maupun penciptaan suasana lingkungan sekolah sehingga budaya karakter menjadi sikap batin serta menjadi landasan dalam bersikap dan bertingkah laku.

Selanjutnya dilakukan penilaian oleh masing-masing bidang. Bidang profil sekolah oleh Drs. Haryono, M.Pd., bidang Kurikulum oleh Aris Munandar, S.Pd.M.Pd., bidang Kesiswaan oleh Wasis Sudiantoro, S.Pd. M.Pd., bidang Pembiasaan oleh Eko Supriyanto, S.Pd., serta bidang Sarana Prasarana oleh Arsyad Riyadi, S.Si. Tim penilai sekolah berkarakter mengecek  administrasi dan fisik sekolah terkait dengan penerapan kriteria sekolah berkarakter tingkat kabupaten. 

Setelah semua bidang selesai melakukan penilaian, dilaksanakan kegiatan penutupan di aula SMP Negeri 2 Pengdaegan. Dalam sambutannya Bapak Aris Munandar, S.Pd. M.Pd. menuturkan, penilaian sekolah berkarakter bukan semata dari bangunannya tapi lebih ke pembiasaan dan pembinaan di lingkungan sekolah. Pembiasaan-pembiasaan terhadap siswa diterapkan dalam pembinaan karakter seperti bagaimana menyambut siswa dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun. 

Kemudian diakuinya, kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan dan pembiasaan siswa saat berjumpa dengan orang lain sudah cukup baik. Hal itu bisa terlihat di lingkungan sekolah yang cukup bersih, dan anak-anak saling bertegur sapa ketika berjumpa dengan orang lain. Sekitar pukul 11.00 WIB rangkain acara penilaian sekolah berkarakter telah selesai dan ditutup dengan bacaan tahmid.