Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Ad-Daruqutni). Sebuah hadis tersebut sepertinya menjadi salah satu latar belakang dilaksanakannya program Sekolah Penggerak. Di mana dalam prosesnya, sekolah penggerak wajib mengimbaskan pemahamannya mengenai implementasi kurikulum merdeka kepada sekolah lain. Hal itu seperti yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 2 Pengadegan sebagai salah satu sekolah penggerak di Kabupaten Purbalingga tahun 2023.

SMP Negeri 2 Pengadegan melakukan pengimbasan kepada para guru SMP Negeri 1 Kertanegara, Sabtu (30/9/2023). Bertempat di ruang guru SMP Negeri 1 Kertanegara, tim pengimbas dari SMP Negeri 2 Pengadegan, yakni kepala sekolah, Fitriani Tri Rahayu, S.Pd.,  dan guru komite pembelajaran, yakni Mutiasari, S.Pd., dan Eri Setiawan, S.Pd. menyampaikan materi tentang Platfom Merdeka Mengajar (PMM). Kepala sekolah beserta para guru menyambut tim dari SMP Negeri 2 Pengadegan dengan ramah.

Dimulai pukul 11.00, Ibu Fitriani mengawalinya dengan memberikan materi seputar PMM yang berkaitan dengan fitur-fitur yang ada serta manfaat yang akan didapatkan ketika mempelajari modul dan video yang ada di PMM. Selain itu, beliau juga memaparkan tentang aksi nyata yang ada di PMM, beserta tip-tipnya supaya lolos dan mendapat sertifikat. 

Pada kesempatan berikutnya, Eri Setiawan, S.Pd. menjelasakan tentang bagaimana membuat aksi nyata hingga unggah di PMM. Setelah itu, para peserta mempraktikkan membuat satu aksi nyata. Dalam prosesnya, mereka dipandu oleh Bapak Eri, Ibu Fitriani, dan Ibu Mutiasari. Karena antusiasnya para peserta, dalam waktu sekitar dua jam, Bapak dan Ibu Guru peserta pelatihan dapat menyelesaikan satu aksi nyata dan mengunggahnya di PMM. 

Harapannya, para peserta pelatihan tidak hanya berhenti pada satu aksi nyata. Artinya, di kemudian hari mereka semangat melanjutkan aksi-aksi nyata yang lain. Begitu juga yang disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 1 Kertanegara, Kurniah, S.Pd. "Supaya kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan kurikulum merdeka dapat diterapkan dengan maksimal, guru-guru memang harus belajar materi di PMM sekaligus membuat berbagai aksi nyata. Insyaallah, kami akan lanjut membuat aksi-aksi nyata yang lain," ungkapnya dengan optimis.

Reporter: Eri Setiawan, S.Pd.