Kamis (23/11/2023) SMP Negeri 2 Pengadegan kedatangan pihak Satlantas Polres Purbalingga guna memberikan sosialisasi tentang Peraturan Berlalu Lintas, khususnya imbauan dan larangan penggunaan sepeda motor ke sekolah kepada seluruh peserta didik SMP Negeri 2 Pengadegan.

Bertempat di lapangan upacara SMP Negeri 2 Pengadegan, sosialisasi disampaikan dengan tegas, tetapi asyik oleh Bapak Teguh, selaku perwakilan dari pihak Satlantas. Beliau mengatakan bahwa peserta didik atau siswa SMP sebenarnya belum boleh menggunakan sepeda motor karena usianya belum cukup untuk membuat surat izin mengemudi. "Kalian sebenarnya belum boleh pakai sepeda motor, entah ke sekolah maupun ke tempat lain. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tengag Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), siswa SMP masuk kategori yang dilarang menggunakan sepeda motor," terangnya.

Selain secara hukum, Bapak Teguh juga memberikan alasan lain terkait hal tersebut. Beliau mengatakan bahwa siswa SMP masih gemar sekali main motor dan berkendara ugal-ugalan demi gengsi, makanya berbahaya sekali, apalagi ditambah tidak memakai helm. "Kecelakaan sepeda motor di kalangan pelajar cukup banyak. Sebabnya, ya, itu. Belum waktunya menggunakan sepeda motor. Akhirnya, motorannya sembarangan, ugal-ugalan. Terjadilah banyak kecelakaan," ungkapnya.

Solusi terbaik menurutnya adalah peran orang tua. Orang tua seharusnya selalu memiliki waktu untuk mengantar jemput putranya sekolah. Kalau benar-benar sibuk dan tidak dapat mengantar jemput, seharusnya orang tua mengarahkan putranya untuk ikut antar jemput mobil sekolah. Bisa juga dengan menyediakan sepeda supaya dapat dipakai ke sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga jangan bosan-bosan untuk selalu menasihati dan memberikan pengertian kepada para peserta didiknya dalam bersepeda motor. "Ayo, kita bersama-sama menjaga generasi penerus bangsa," ujarnya, "jangan sampai kita lalai, salah satunya terhadap penggunaan sepeda motor bagi anak-anak di sini."

Reporter: Arlingga RD, S.Pd.