
Maksimalkan Pemanfaatan Teknologi Digital pada Pembelajaran, SMP Negeri 2 Pengadegan Adakan IHT Digitalisasi Sekolah
Kurikulum merdeka menempatkan digitalisasi sekolah sebagai unsur vital. Digitalisasi sekolah membuka strategi baru bagi warga sekolah untuk meningkatkan keterampilannya dalam berteknologi digital sehingga dapat menjadi modal untuk mencetak generasi yang cakap akan teknologi dan digitalisasi. Dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan teknologi digital di sekolah dan saat pembelajaran, SMP Negeri 2 Pengadegan mengadakan kegiatan in house training (IHT) selama dua hari bertema "Digitalisasi Sekolah untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran", Rabu–Kamis (13-14 Desember 2023). Bertempat di laboratoriun komputer, IHT dilaksanakan setelah kegiatan peserta didik selesai.
Kegiatan hari pertama diisi oleh Co-Kapten Belajar.id Kabupaten Purbalingga, Daniel Dwimawan, S.Pd.K., dengan materi "Pemanfaatan Akun Belajar.id dan Google Site". Beliau memaparakan tentang kegunaan akun belajar.id yang luar biasa. "Dengan akun belajar.id, Bapak/Ibu Guru dapat memiliki banyak keuntungan, salah satunya terkait pemanfaatan Canva," ungkapnya, "Bapak/Ibu Guru akan mendapatkan fitur-fitur maksimal dan terbaru dalam Canva sehingga konten-konten untuk pembelajaran akan makin menarik dan inovatif."
Tak hanya itu, Bapak Daniel juga memberikan materi terkait pemanfaatan Google Sites. Setelah menjelaskan dengan detail, beliau mengajak Bapak/Ibu Guru mengaktifkan Google Sites di akun belajar.id masing-masing. Dengan penuh antusias, beliau menjelaskan satu per satu caranya, tidak terkecuali pada pembuatan profil yang menarik, langkah menambahkan guru lain sebagai kontributor, hingga cara mengunggah gambar, video, tulisan dalam pdf/word, dan lain-lain. "Google Sites ini nantinya akan menjadi website Bapak/Ibu Guru," ungkapnya, "yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan fail-fail serta untuk media pembelajaran," pungkasnya.
Kegiatan IHT hari kedua diisi oleh Pengawas SMP Dindikbud Kabupaten Purbalingga, Bangun Pracoyo, S.Pd., M.Pd. dengan materi "Model dan Strategi Pembelajaran". Beliau mengawalinya dengan selayang pandang mengenai hasil PISA tahun 2022. "Beberapa negara mengalami penurunan hasil belajar akibat pandemi, tetapi hasil PISA kita naik lima posisi, lebih baik dibandingkan tahun 2018 lalu," ungkapnya. Setelah itu, beliau masuk ke inti materi, yaitu model dan strategi pembelajaran. Beliau menyebut dan menjelaskan beberapa model dan strategi pembelajaran, di antaranya Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), Discovery Learning, serta Inquiry Learning. Katanya, beberapa guru sebagian besar menerapkan model pembelajaran tersebut. Akan tetapi, pada model Project Based Learning perlu dikuatkan. Menurutnya, model PjBL adalah model pembelajaran yang sangat menarik karena bentuknya proyek di mana peserta didik dilatih berpikir kritis dan berperan aktif dalam kegiatan proyek yang terstruktur. "Setiap guru dapat menerapkan PjBL di mata pelajarannya masing-masing, entah sadar atau tidak. Namun, kadang-kadang masih kurang maksimal, bahkan ada yang mungkin belum pernah. Padahal, model tersebut sangat menarik dan nantinya dapat meningkatkan hasil ANBK yang memuat literasi, numerasi, dan karakter serta menaikkan posisi PISA," tuturnya dengan tegas.
Harapannya, setelah dua hari mengikuti IHT "Digitalisasi Sekolah", Bapak/Ibu Guru akan lebih minat dan mampu menerapkannya dalam kegiatan proses pembelajaran. Dengan maksimalnya pemanfaatan teknologi, seperti Canva, Google Sites, Quizizz, PPT, dan juga model-model pembelajaran yang inovatif, pembelajaran akan makin menarik dan tidak monoton sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. "Pembelajaran yang sarat dengan pemanfaatan teknologi digital serta model-model pembelajaran yang variatif akan menjadikan pembelajaran tidak menjenuhkan serta membuat peserta didik lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran," ungkap Fitriani Tri Rahayu, S.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Pengadegan.
Reporter: Eri Setiawan, S.Pd.