SMP Negeri 2 Pengadegan kembali mengadakan In House Traning (IHT), yaitu dengan mengambil tema "Disiplin Positif Menuju Karakter Profil Pelajar Pancasila", Sabtu (13/1/2024). Pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Bapak Wasis Sudiantoro, M.Pd., pengawas pembina dari Dindikbud Kab. Purbalingga, dan Fitriani Tri Rahayu, S.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Pengadegan. Bertempat di laboratorium komputer, IHT dimulai pukul 11.00 hingga 15.30 dengan Bapak/Ibu Guru dan Staf TU sebagai pesertanya.  IHT dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pemahaman terhadap Disiplin Positif yang nantinya akan diterapkan di sekolah sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, merdeka, dan bertanggung jawab.

Berpusat pada materi Disiplin Positif, Bapak Wasis menjelaskan teori Disiplin Positif dengan sangat baik, mulai dari definisi, konsep, hingga intinya, seperti kebutuhan dasar manusia, nilai kebajikan, posisi kontrol, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Yang menarik dalam hal ini, beliau selalu memberikan penjelasan detail, contoh yang nyata, hingga analogi-analogi yang tepat. "Apakah segala hal yang dipaksa itu nyaman? Tentu tidak. Bapak/Ibu dipaksa untuk disiplin, pasti tidak nyaman. Maka, mulailah dari diri. Tancapkan disiplin di dalam hatimu sebagai cara menghargai diri sendiri. Kalau sudah demikian, ajaklah murid-murid dengan cara itu. Namun, jangan paksa murid. Jadilah posisi manajer bagi murid. Bapak/Ibu harus membuat kesepakatan atau keyakinan kelas secara bersama-sama agar semua bisa berjalan dengan ikhlas, bukan paksaan. Segala hal yang lahir dari keikhlasan, pasti hasilnya baik. Itulah salah satu disiplin positif yang mesti diterapkan, yang tentunya dapat menguatkan karakter dan nilai-nilai Pancasila pada diri pelajar," ungkapnya. 

Kemudian, Ibu Fitriani Tri Rahayu, S.Pd. melanjutkan apa yang disampaikan oleh Bapak Wasis. Beliau membagi peserta menjadi beberapa kelompok, kemudian tiap kelompok diwajibkan menganalisis kasus nyata di sekolah terkait penanganan-penanganan yang harus dilakukan terhadap murid sesuai dengan prinsip "Disiplin Positif". Setelah berdiskusi, tiap kelompok berpresentasi. Sementara itu, kelompok lain menanggapinya dengan bijak. Tak hanya itu, Ibu Fitri juga mengajak para peserta untuk berpendapat dalam pembuatan keyakinan sekolah. "Nantinya, kita akan membuat keyakinan sekolah berdasarkan pendapat dan masukan dari beberapa pihak," pungkasnya.

Reporter: Eri Setiawan, S.Pd.