Dalam rangka memperingati Nuzulul Quran pada Ramadan tahun 1445 Hijriah ini, SMP Negeri 2 Pengadegan mengadakan pengajian pagi. Pengajian diisi oleh ustaz muda yang sekaligus seniman wayang dari Purbalingga, yaitu Ustaz Maulana Rosyid, S.Pd. Senada dengan hal itu, tema yang diambil adalah : Berburu Amal di Bulan Ramadan dengan Cara Berpuasa dan Membaca Alquran, Kamis (28/3/2024).

Kegiatan pengajian dilaksanakan di lapangan basket dengan dihadiri oleh seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan SMP Negeri 2 Pengadegan. Pengajian diawali dengan selawat kepada Baginda Rasulullah. Ustaz Rosyid mengajak seluruh peserta untuk senantiasa berselawat kepada Nabi Muhammad untuk meningkatkan kecintaannya kepada beliau dan juga Allah Swt. Dengan berselawat, seorang muslim juga bisa mendapatkan syafaat dari beliau di yaumulakhir kelak.

Selanjutnya, dalam tausiahnya Ustaz Rosyid menyampaikan golongan orang berpuasa yang dibagi menjadi tiga macam, yaitu (1). Golongan puasa orang awam/umum, yaitu orang yang berpuasa hanya menekankan pada aspek menahan diri dari hal yang membatalkan puasa secara jasmani, tidak memperhatikan aspek lainnya, seperti batin dan pikiran, serta bisa dibilang belum bisa menahan hawa nafsunya, (2) Golongan puasa orang khusus, yaitu orang berpuasa yang mampu menahan pandangan, penglihatan, lidah, tangan, kaki, serta seluruh anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa dan bisa menahan hawa nafsunya dalam menjalankan puasa, dan (3). Golongan puasa orang istimewa, yaitu puasanya seperti puasa para nabi dan sahabat yang sempurna.

Tak hanya itu, beliau juga menyampaikan bagaimana peristiwa turunnya Al-Qur'an yang pertama kali yang disebut dengan Nuzulul Qur'an. Lebih lanjutnya, Nuzulul Quran merupakan waktu ketika ayat pertama Al-Quran, yaitu surah Al-Alaq ayat 1–5 diturunkan dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad oleh Malaikat Jibril. : Nabi Muhammad mendapat wahyu pertama kali itu di Gua Hira pada malam tujuh belas bulan Ramadan. Ada lima ayat yang disampaikan malaikat kepada Nabi Muhammad, yaitu surah Al-Alaq ayat 1–5," jelasnya. Beliau juga memberikan pesan supaya peristiwa tersebut dijadikan dasar agar kita makin mencintai Al-Quran sebagai pedoman hidup.

Reporter : Solihin