Senin (13/5/2024) SMP Negeri 2 Pengadegan kembali melaksanakan In House Training (IHT) di ruang aula. Ini merupakan hari kedua dari serangkaian kegiatan tersebut. Kali ini dikhususkan pada materi "Coaching untuk Merdeka Mengajar" yang dimulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SMP Negeri 2 Pengadegan.

Kegiatan coaching dipandu oleh Bapak Wasis Sudiantoro, M.Pd. selaku pengawan pembina SMP Negeri 2 Pengadegan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga. Beliau menyampaikan bahwa coaching adalah proses pembinaan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk membantu ke arah yang lebih baik dengan memfasilitasi pembelajaran diri, pertumbuhan pribadi, dan perbaikan kinerja.

Dalam coaching ada unsur kemitraan, kepercayaan, dan menghargai antara coach dengan coachee untuk memperdayakan dan menumbuhkembangkan pribadi dan proses perbaikan kinerja. Tujuan dari coaching tersebut adalah menuntun coachee untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapai atau bahkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki oleh coachee tersebut. Adapun tugas seorang coach dalam proses coaching adalah menuntun coachee dengan menggunakan pertanyaan berbobot agar coachee dapat menemukan ide baru atau dapat mengenali kekuatan dirinya sendiri dalam pemecahan masalah ataupun mencapai suatu tujuan dari yang diinginkan.

Coaching juga merupakan mitra belajar antara coach dengan coachee yang memberikan perspektif kelselarasan dalam berinteraksi dan berdialog antara coach dengan coachee. Relasi yang apresiatif sebagai mitra belajar melatih cara berpikir bahwa dalam proses coaching keduanya memiliki kesepahaman tentang belajar. Ketika mendenganrkan coachee seorang coach belajar mengenali kekuatan dirinya juga mengenali coachee nya secara mendalam. Demikian sebaliknya, tuntunan yang dilakukan seorang coach memberikan ruang bagi coachee untuk menemukan kekuatan dirinya.

Dalam coaching yang disampaikan dalam IHT kali ini menggunakan alur TIRTA, yaitu menemukan tujuan dari kegiatan coaching, I

identifikasi masalah yang sedang dihadapai oleh coachee, rencana yang akan dilaksanakan oleh coachee, dan tanggung jawab dalam melaksanakan rencana yang sudah ditemukan tersebut. Sebelum kegiatan IHT ditutup bapak dan ibu guru mempraktikkan praktik coaching dengan menggunakan alur TIRTA dengan empat permasalahan yang sudah disediakan oleh narasumber.

Kegiatan praktik coaching dengan menggunakan alur TIRTA tersebut diharapkan bapak dam ibu guru dapat belajar bagaimana praktik coaching terhadap rekan sejawat maupun terhadap permasalahan yang sedang dialami oleh murid. Tidak hanya itu saja dengan menggunakan praktik coaching diaharapkan dapat meningkatkan kemampuan para guru dan murid dalam proses pembelajaran. Bukan itu saja, guru dan murid juga dapat mengenali kekuatan diri yang dimiliki dan dapat menemukan ide-ide baru dalam mengatasi permasalahan pembelajaran dan peningkatan kualitas di SMP Negeri 2 Pengadegan.

Reporter: Ade Rakhman Hakim, S.Pd.