Berita


Lebaran 1444 Hijriah, SMP Negeri 2 Pengadegan Kembali Menjadi Tempat Salat Idulfitri

IdulFitri merupakan hari raya umat Islam yang dilaksanakan pada 1 Syawal, yakni setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan di bulan Ramadan. Pada Lebaran 1444 hijriah, tepatnya pada hari Jumat, 21 April 2023, lapangan SMP Negeri 2 Pengadegan kembali menjadi salah satu tempat untuk salat Idulfitri, khususnya oleh warga Desa Bedagas yang tempat tinggalnya di sekitar SMP Negeri 2 Pengadegan.

Salat Idulfitri dihadiri oleh sekitar 250 warga dengan Ustaz Ahmad selaku imam dan Ustaz Sardi selaku khatib. Dalam khotbahnya, Ustaz Sardi membawakan materi ceramah dengan judul Tiga Ciri Sukses Beramadan. Tiga ciri  sukses beramadan sebagai berikut. Pertama, gemar menyedekahkan sebagian hartanya dalam kondisi senang ataupun sulit. Orang bertakwa tidak akan sibuk hanya memikirkan diri sendiri. Ia mesti berjiwa sosial, menaruh empati kepada sesama, serta rela berkorban untuk orang lain dalam setiap keadaan. Bahkan, ia tidak hanya suka memberi kepada orang yang dicintainya, tetapi juga kepada orang-orang yang memang membutuhkan.
Dalam konteks Ramadaan dan Idulfitri, sifat takwa pertama ini sebenarnya sudah mulai didorong oleh Islam melalui ajaran zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan simbol bahwa “rapor kelulusan” puasa harus ditandai dengan mengorbankan sebagian kekayaan kita dan menaruh kepedulian kepada mereka yang lemah. Ayat tersebut menggunakan fi’il mudhari’ yunfiqûna yang bermakna aktivitas itu berlangsung konstan/terus-menerus. Dari sini, dapat dipahami bahwa zakat fitrah hanyalah awal atau “pancingan” bagi segenap kepedulian sosial tanpa henti pada bulan-bulan berikutnya.

Kedua, mampu menahan amarah. Marah merupakan gejala manusiawi. Namun, orang-orang yang bertakwa tidak akan mengumbar marah begitu saja. Al-kâdhim (orang yang menahan) serumpun kata dengan al-kadhîmah (termos). Kedua-duanya mempunyai fungsi membendung, yang pertama membendung amarah dan yang kedua membendung air panas.
Selayak termos, orang bertakwa semestinya mampu menyembunyikan panas di dadanya sehingga orang-orang di sekitarnya tidak tahu bahwa ia sedang marah. Bisa jadi ia tetap marah, tetapi ketakwaan mencegahnya melampiaskan itu karena tahu mudarat yang bakal ditimbulkan. Termos hanya menuangkan air panas pada saat yang jelas maslahatnya dan betul-betul dibutuhkan.
Patutlah pada kesempatan lebaran ini, umat Islam mengontrol emosinya sebaik mungkin. Mencegah amarah menguasai dirinya, dan bersikap kepada orang-orang pernah membuatnya marah secara wajar dan biasa-biasa saja. Ramadan semestinya telah melatih orang untuk berlapang dada, bijak sana, dan tetap sejuk menghadapi situasi sepanas apa pun.

Ketiga, memaafkan kesalahan orang lain. 
Sepanjang Ramadaan, umat Islam paling dianjurkan memperbanyak permohonan maaf kepada Allah dengan membaca "Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku."
Kata ‘afw (maaf) diulang tiga kali dalam kalimat tersebut yang menunjukkan bahwa manusia memohon dengan sangat serius ampunan dari Allah Swt. Memohon ampun merupakan bukti kerendahan diri di hadapan-Nya sebagai hamba yang banyak kesalahan dan tak suci.

Reporter: Solihin

PENCARIAN


PROFIL SEKOLAH


PROFIL SEKOLAH

KONTAK


Alamat :

Jl. Raya Bedagas, Pengadegan

Website :

smpn2pengadegan.sch.id

Media Sosial :

KALENDER


September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30