
Warga SMP Negeri 2 Pengadegan Laksanakan Gerakan "World Cleanup Day" dengan semangat dan gembira
Jumat (20/9/2024) seluruh warga SMP Negeri 2 Pengadegan melaksanakan kegiatan bersih-bersih sampah. Kegiatan ini merupakan aksi dari ajakan gerakan global "World Cleanup Day" di mana gerakan ini mengajak masyarakat seluruh dunia untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah. Tentunya, kegiatan ini didasari atas kondisi melimpahnya sampah di seluruh dunia yang sebagian belum teratasi dengan baik dan bijak.
Gerakan bersih-bersih sampah di SMP Negeri 2 Pengadegan diawali dengan sosialisasi sekaligus arahan tentang kegiatan bersih-bersih sampah di lingkungan sekolah dan sekitar sekolah yang disampaikan oleh tim 7K. Setelah itu, peserta didik dibagi menjadi beberapa tim dengan setiap timnya didampingi oleh guru maupun staf TU. Sebagian peserta didik membersihkan lingkungan sekolah, sebagian lagi membersihkan selokan dan pinggiran jalan raya di sekitar lingkungan sekolah. Beberapa peserta didik yang merupakan kader adiwiyata juga dikerahkan untuk membersihkan masjid di desa sekitar sekolah.
Peserta didik tampak antusias untuk melaksanakan gerakan bersih-bersih secara bersama-sama, bahkan mereka membawa alat-alat kebersihan dari rumah. "Kami sangat siap untuk kegiatan hari ini. Kami kebagian membersihkan lingkungan masjid di sekitar sekolah. Alat-alat sudah kami siapkan dari rumah," ujar Mutiara, salah satu kader adiwiyata dari kelas IX. Tak kalah semangat, Devin, salah satu peserta didik yang ikut tim bersih-bersih sampah di selokan lingkungan sekitar sekolah juga tampak antusias sekali. "Budaya bersih memang perlu kita tingkatkan untuk menyelamatkan kehidupan, ayo semangat," ucapnya.
Sampah-sampah yang berhasil diangkut oleh peserta didik dipilah dan dikumpulkan sesuai dengan jenisnya. Untuk sampah anorganik, seperti botol-botol plastik nantinya akan dikreasikan menjadi barang bekas yang bermanfaat. Kegiatan kreatif tersebut akan dilaksanakan dalam program proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Sementara itu, sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos. Praktik kegiatan tersebut juga akan dilaksanakan dalam program P5. Untuk jenis sampah yang susah didaur ulang dikumpulkan kemudian diantar ke TPA terdekat.
Ade Rakhman Hakim, S.Pd. selaku tim 7K mengatakan bahwa warga sekolah harus lebih sadar akan bahaya sampah dan lingkungan yang tidak bersih. Maka dari itu, kegiatan bersih-bersih dan pengelolaan sampah harusnya dilakukan secara rutin bukan hanya ketika ada peringatan hari bersih-bersih saja seperti "World Cleanup Day".
Reporter: Mutiasari, S.Pd.