SMP Negeri 2 Pengadegan mulai merintis program adiwiyata untuk menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan bagi seluruh peserta didik. Program ini dilaksanakan dengan memaksimalkan sarana prasarana yang ramah lingkungan bagi seluruh warga SMP Negeri 2 Pengadegan.

Jumat (23/9/2022), dalam rangka mendukung dan mewujudkan sekolah adiwiwyata, SMP Negeri 2 Pengadegan mengadakan kegiatan peluncuran “Gerak Sitawa” yang merupakan akronim dari Gerakan Satu Siswa Satu Wadah. Hal ini dimaksudkan bahwa siswa atau peserta didik membawa wadah sendiri ketika akan membeli jajan di kantin sehingga diharapkan bisa mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah. Untuk mengurangi produksi limbah sampah plastik, sekolah mengharuskan peserta didiknya membawa alat makan sendiri untuk wadah makan dan minum. Mereka tidak perlu lagi menggunakan plastik dan sedotan plastik saat membeli jajan di sekolah.

Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 2 Pengadegan, Ibu Fitriani Tri Rahayu, S.Pd. mengatakan, "Ketika anak-anak menuju ke kantin saat akan membeli makan dan minum, di situ akan banyak timbunan sampah bekas pembungkus. Maka, Gerak Sitawa benar-benar harus dilaksanakan." Jadi, peserta didik diharapkan mampu memiliki kesadaran untuk bisa meminimalisasi produksi sampah dengan cara membawa tempat minum dan kotak makan sendiri dari rumah. Meski mereka tidak membawa bekal, saat jajan di kantin mereka wajib membawa kotak makan sendiri. Kegiatan ini juga dalam rangka mendukung dan mewujudkan sekolah adiwiyata. 

Pihak sekolah juga telah bekerja sama dengan kantin sekolah untuk bisa mengurangi produksi sampah, terutama sampah plastik sehingga nantinya saat peserta didik membeli makan atau minuman kantin akan melayani dengan wadah dan kotak milik peserta didik itu sendiri.

Sebelum peluncuran “Gerak Sitawa” dimulai, kegiatan dibuka dengan sarapan bersama. Peserta didik membawa bekal dari rumah masing-masing yang kemudian dimakan bersama-sama di sekolah.

Bertempat di lapangan SMP Negeri 2 Pengadegan, peserta didik dari kelas 7 sampai kelas 9 terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Tidak hanya untuk menahan rasa lapar, sarapan pagi juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dan energi peserta didik untuk menghadapi pelajaran dan aktivitas lainnya. Selain itu, sarapan bersama juga dapat menumbuhkan rasa saling peduli terhadap peserta didik lain sehingga diharapkan kegiatan ini bisa menanamkan sikap peduli sesama dan menjaga pola hidup sehat bagi peserta didik.

Reporter: Isnaeni Akhiriatun, S.Pd.